Perjuangan Keuskupan Jayapura untuk Mengikuti IYD 2023
1 tahun yang lalu
Minggu (25/6), Kontingen Keuskupan Jayapura tiba di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan. Mereka datang untuk mengikuti Indonesian Youth Day (IYD) 2023. Kontingen kecil ini berjumlah 5 Orang Muda Katolik (OMK), 2 pendamping, dan seorang imam.
Beberapa persiapan dan kegiatan Pra-IYD sudah dilaksanakan di Keuskupan Jayapura seperti Kirab Salib, Sosialisasi IYD, dan Rekoleksi OMK di Jayapura. Persiapan Pra-IYD tidak hanya melibatkan mereka yang berangkat ke Palembang, tetapi juga anggota OMK di Keuskupan Jayapura. Dalam persiapan dan kegiatan, ada hal menarik yang terjadi di Keuskupan Jayapura, yakni proses Kirab Salib.
Dalam proses Kirab Salib IYD, biasanya beberapa Keuskupan menggunakan mobil dan motor untuk mengantar salib IYD. Berbeda dengan Keuskupan Jayapura, pihak panitia mengantarkan salib ke beberapa daerah menggunakan pesawat. Romo Hubertus mengatakan bahwa Salib IYD dihantarkan menggunakan pesawat. Bukan hanya mengeluarkan modal yang cukup banyak, tapi juga perjuangan yang cukup berat agar semua OMK di Keuskupan Jayapura ikut merasakan gong IYD 2023 ini.
Ibu Ika, pendamping OMK juga menambahkan, pengeluarkan Keuskupan Jayapura tergolong sangat mahal. Tiket pesawat dari Jayapura menuju Palembang menghabiskan biaya 11 juta rupiah per orang. Tiket tersebut hanya untuk keberangkatan, bukan kepulangan. Jadi, kurang lebih total biaya yang dihabiskan sebesar 178 juta rupiah, termasuk konsumsi selama perjalanan.
Meskipun melalui banyak perjuangan yang menghabiskan tenaga dan materi, Kontingan Jayapura tidak patah semangat. Mereka berjuang semaksimal mungkin untuk bisa berangkat ke Palembang. Dengan persiapan IYD yang cukup singkat, romo dan pendamping berusaha semaksimal mungkin agar semuanya dapat berjalan dengan baik. Hal ini membuat romo mempunyai harapan besar acara acara IYD.
“Saya berharap, acara Indonesian Youth Day ini bukan hanya ceremony biasa, tapi juga mendapatkan pengalaman yang berharga dan berguna untuk menumbuhkan semangat Orang Muda Katolik,” ujar Rm Hubertus. ** Maria Novenia